redaksiharian.com – Mungkin Anda sering mendengar istilah sociopath atau sosiopat yang terkesan mengerikan. Sosiopat sendiri mengacu pada gangguan perilaku dan sikap antisosial.

Penyebab sosiopat belum diketahui secara pasti. Namun, perilaku ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak.

Menurut psikoterapis David J. Lieberman, sosiopat dapat mendatangkan malapetaka dalam hidup Anda. Orang dengan kecenderungan sosiopat juga bisa lebih sulit dikenali daripada psikopat.

Psikopat cenderung lebih manipulatif dan meminimalkan risiko dalam kegiatan kriminal. Sosiopat, di sisi lain, biasanya lebih tidak menentu, mudah marah dan lebih berbahaya.

Sosiopat memiliki sejumlah tanda-tanda umum yang cukup jelas, antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari CNBC Make It:

Seorang sosiopat seringkali mengabaikan mana yang benar dan salah, tidak atau jarang menunjukkan empati, mencuri, impulsif dan manipulatif. Orang dengan kecenderungan sosiopat sering membenarkan tindakan yang mereka akui sebagai “salah.”

Singkatnya, orang dengan sosiopat mungkin memiliki sedikit empati dan kebiasaan merasionalisasi tindakan mereka, meski sebenarnya mereka tahu perbedaan antara benar dan salah.

Apa yang benar hanyalah apa yang menjadi kepentingan terbaik mereka sendiri. Jika itu bermanfaat bagi mereka, mereka percaya tindakan mereka sepenuhnya dapat dibenarkan. Ini artinya bahwa sosiopat tidak merasakan penyesalan, tidak peduli siapa yang terluka atau dirugikan dalam prosesnya, dan mereka hidup tanpa rasa takut akan pemutusan hubungan.

Beberapa sosiopat menderita berbagai perilaku dan kebiasaan yang membuat ketagihan dan merusak diri sendiri.

Tetapi mereka yang mampu memainkan permainan panjang adalah yang paling berbahaya karena mereka sangat teliti dan tidak terdeteksi. Mereka biasanya membuat kesan pertama yang sangat baik dan terlihat hangat, penuh empati, dan bahkan altruistik.

Seorang sosiopat tidak menujukkan dirinya yang sebenarnya, sehingga mereka berjuang untuk mempertahankan kesan yang mereka ciptakan dan proyeksikan sendiri. Mereka selalu memakai topeng, dan berbohong adalah hal yang selalu mereka terapkan.

Kecenderungan yang sangat manipulatif ini membuat orang lain yang berhadapan dengan mereka kesulitan untuk membedakan kapan sosiopat ini berkata jujur atau sebaliknya. Bahkan, tidak sedikit yang berhasil menyembunyikan gangguan kepribadian yang dimiliki, sehingga orang lain sangat mudah tertipu.

Namun, ketika kebohongannya telah Anda ketahui, ia pun akan dengan mudah menempatkan Anda di posisi orang yang bersalah sehingga Anda yang minta maaf.

Sosiopat tahu bagaimana memanipulasi psikologis seseorang untuk mendapatkan kendali dalam suatu hubungan. Setelah tahu kelemahan seseorang, mereka akan berusaha untuk merusak stabilitas emosional target mereka. Inilah sebabnya mengapa mereka sering melakukan tidak terduga.

Sosiopat berusaha memanipulasi perilaku targetnya dan mengendalikan siapa teman dan aktivitas korbannya.

Ketika seorang sosiopat mengetahui bahwa Anda tidak melakukan sesuatu sesuai kehendaknya, mereka akan menyerang dan memunculkan sifat aslinya. Tak ada lagi asas kesopanan. Mereka akan menuduh Anda, bahkan tak segan melakukan serangan dengan cara apapun yang mereka bisa.

Sosiopat biasanya menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa dengan membuat diri mereka terlihat lemah dan sederhana. Orang dengan gangguan mental ini memiliki kecenderungan untuk menampilkan emosi datar dan tenang. Bahkan, ia sangat jarang menampilkan rasa gugup dan cemas.

Meski begitu, ada pula sosiopat yang justru menunjukkan karakteristik yang sangat bertolak belakang. Artinya, ia memiliki toleransi yang rendah terhadap pemicu stres dan frustasi, sehingga sering menampilkan respons emosional yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.