redaksiharian.com – Tidak mudah memeriksa kebohongan. Beberapa ahli seperti psikiater, petugas polisi terlatih atau psikolog umumnya mendeteksi pembohong dengan membaca kebohongan mereka melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh atau alat khusus.

Perlu diketahui, pembohong biasanya memiliki karakteristik tertentu. Berikut beberapa di antaranya.

1. Ada dua jenis pembohong

Dalam Journal of Language And Social Psychology, dikatakan ada dua jenis pembohong, yakni pembohong produktif dan pembohong normal. Pembohong yang produktif adalah mereka yang mengatakan lima atau lebih kebohongan sehari dan percaya bahwa berbohong sering kali merupakan hal yang dapat diterima dalam keadaan apa pun.

Pembohong produktif berbohong terutama untuk melindungi rahasia dan kepentingan mereka sendiri. Mereka sangat berbeda dibandingkan dengan pembohong kulit putih yang berbohong justru karena memperhatikan orang lain.

2. Lebih banyak berbohong untuk orang lain atau kelompoknya

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang cenderung lebih sering berbohong untuk mendapatkan hadiah yang akan membantu orang-orang di sekitar mereka mereka daripada hanya untuk diri sendiri. Misalnya, seorang anak mungkin berbohong kepada orang tua untuk menyelamatkan saudara mereka dari masalah.

3. Lupa setelah berbohong

Menurut sebuah penelitian, banyak pembohong cenderung tidak mengingat bahwa mereka telah berdusta. Sekitar 10-16 persen orang bahkan bisa menipu otak mereka, membuatnya percaya bahwa kebohongan itu benar.

4. Berbohong dengan menggunakan kata-kata sederhana

Orang yang terbiasa berbohong malah lebih sering menggunakan kata-kata yang sederhana dan lugas. Mereka mencegah adalahnya penambahan informasi yang terlalu detail. Mereka juga tahu kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan kebohongan.

5. Pria adalah tukang bohong yang handal

Menurut studi para peneliti dari University of Portsmouth bertajuk “Pembohong yang Baik”, dikatakan bahwa pria mengenali diri mereka sebagai pembohong yang dua kali lebih baik daripada wanita.

Dalam studi tersebut, sebanyak 70 persen wanita dan 30 persen pria mengaku sebagai pembohong yang buruk. Di sisi lain, 62 persen pria mengakui diri mereka sebagai pembohong yang handal. Angka tersebut lebih besar dibandingkan responden wanita dengan jawaban serupa sebanyak 37 persen.