redaksiharian.com – Kejahatan bisa terjadi di mana saja, dan dialami oleh siapa saja. Seperti yang menghebohkan masyarakat saat ini yakni soal ditemukannya jasad mahasiswi Ubaya di dalam sebuah koper . Jasad Angeline Nathania (21) itu ditemukan di dalam koper usai dibuang di hutan Raden Soerjo, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

AN merupakan mahasiswi Ubaya fakultas hukum angkatan 2020 yang saat ini berada di semester 6. Korban dilaporkan sudah hilang sejak sebulan yang lalu oleh pihak keluarganya.

Usai jasad AN ditemukan di hutan, terungkap bahwa pelaku yang membunuh korban adalah guru les musiknya sendiri. Korban disebut tewas di tangan pelaku dengan cara dicekik hingga tewas.

Keluarga dan rekan-rekan AN merasakan kesedihan yang mendalam usai korban ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia. Seluruh civitas Ubaya juga menyampaikan keprihatinan mereka dalam kasus tersebut.

Berikut ini adalah lima fakta kematian mahasiswi Ubaya yang tewas di tangan guru les musiknya sendiri, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber:

AN terakhir terlihat pada 3 Mei 2023 di rumahnya sendiri. Ibu korban, Ana Mariani (64) menyebut anaknya tak menunjukkan keanehan saat berpamitan berangkat ke kampus. AN disebut berangkat ke kampus Ubaya menaiki mobil Mitsubishi Xpander milik kakaknya.

Saat menuju ke kampus, korban mengendarai mobil tersebut seorang diri. Pada hari yang sama, korban tak kunjung pulang dan orangtua masih belum menaruh curiga.

Ibu korban menyebut tak biasanya AN pergi tanpa berpamitan, sehingga membuat keluarga jadi khawatir. Namun setelah dua hari AN tak kunjung pulang, pihak keluarga melaporkan ke polisi.

Saat AN tak kunjung pulang, pihak keluarga mencoba bertanya ke berbagai kenalan dan teman dekat AN , termasuk R, guru les music korban. Saat ditemui oleh pihak keluarga, pelaku mengaku tak mengetahui keberadaan korban.

R mengaku terakhir kali melihat AN pada November 2022 silam. Namun pelaku nampak sangat gugup saat bertemu orangtua korban.

Pelaku disebut menunjukkan gesture gugup, badannya selalu bergerak-gerak. Bahkan tangan pelaku nampak diputar-putar di baju.

Meski mengaku tak melihat korban, namun kejahatan pelaku terungkap dari rekaman kamera pengawas CCTV di salah satu apartemen di kawasan Gunung Anyar, Jawa Timur. Dari rekaman CCTV itu, terlihat bahwa orang terakhir yang bersama dengan korban adalah R.

“Salah satunya petunjuk dari CCTV dari apartemen, kita berusaha mengidentifikasi semua yang terkait dan tersorot CCTV,” uja Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana.

Saat ini polisi masih menetapkan ada dua motif pembunuhan yang mendasari pelaku menghabisi nyawa korban. Motif tersebut didapat dari keterangan tersangka dan identifikasi awal oleh pihak kepolisian.

Adapun motif pertama adalah pelaku sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban. Sedangkan motif kedua adalah pelaku ingin menguasai harta milik korban. Pasalnya mobil Xpander milik korban juga telah digadaikan usai korban dihabisi.

Keluarga menyebut pelaku adalah guru les musik AN sejak SMA. Setelah AN lulus, pelaku juga masih sering berkomunikasi dengan korban lantaran tergabung dalam satu band dengan korban.

Ibu korban tak menaruh curiga sedikit pun karena tak tahu R masih menjalin komunikasi dengan AN . Bahkan R yang telah berkeluarga membuat ibu korban tak menaruh curiga kepada pelaku.***