redaksiharian.com – Mengenal lebih dekat salah seorang maestro lukis Indonesia, Basoeki Abdullah , bisa dilakukan dengan mengunjungi museumnya.
Museum Basoeki Abdullah berlokasi di Jalan Keuangan Raya Nomor 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Museum Basoeki Abdullah buka setiap Selasa-Minggu, pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Adapun setiap Senin dan hari libur nasional, museum ini tidak beroperasi.
Dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia, museum ini awalnya merupakan bangunan rumah asli sang pelukis.
Rumah tersebut secara resmi beralih fungsi menjadi Museum Basoeki Abdullah dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu pada 25 September 2001.
Aktivitas di Museum Basoeki Abdullah
Jika tertarik untuk berkunjung dan penasaran apa saja yang bisa dilakukan di sana, simak informasi berikut ini:
1. Lihat karya lukis dan koleksi pribadi
Di bangunan tiga lantai ini, pengunjung bisa menemukan beberapa lukisan asli Basoeki Abdullah, lukisan komunitas, koleksi pribadi, serta buku-buku miliknya.
Jumlah koleksi lukisan museum yang dihibahkan sebanyak 123, koleksi pribadi (barang dan benda seni) milik Basoeki Abdullah sebanyak 720 unit, dan buku-buku sekitar 3.000.
“Ada kurang lebih 10 ruangan yang menyimpan karya lukisan dan sebagian besar koleksi pribadi Pak Basoeki,” ujar Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Basoeki Abdullah, Luthfia Rahmah, saat ditemui di museum, Minggu (19/3/2023).
Meski saat Kompas.com berkunjung, Minggu (19/3/2023), hanya ada sekitar 30 lukisan asli Basoeki yang dipajang.
Namun, berbagai koleksi dan barang pribadi, seperti wayang, topeng, pakaian, sepatu, hingga tempat tidur beliau menjadi hal menarik yang tak boleh dilewatkan.
2. Tambah ilmu dan kenal sosok Basoeki
Tidak hanya sekedar melihat-lihat, pengunjung bisa mengenal lebih dalam sosok Basoeki Abdullah.
Pengunjung bisa mempelajari sepak terjang Basoeki yang nyatanya bukan hanya pelukis biasa. Ia juga seorang pendidik seni, duta lukis Indonesia, pejuang bangsa, hingga sang maestro, seperti tertera pada informasi museum.
Melalui koleksi pribadi seperti wayang, topeng, buku, majalah, dan benda-benda peninggalan lainnya, pengunjung dapat menambah pengetahuan soal kepribadian Basoeki Abdullah.
Informasi yang tertulis di papan koleksi juga cukup lengkap. Selain itu, ada petugas museum yang siap sedia menjawab pertanyaan yang kamu ajukan.
3. Bikin konten
Selanjutnya, siapa pun diperkenankan membuat konten baik foto maupun video, menggunakan aneka jenis kamera, asalkan tidak untuk komersial.
Luthfia mengatakan, kamera ponsel, kamera digital, SLR, dan DSLR boleh digunakan di area museum. Asal tidak menggunakan lampu kilat (flash) karena dapat merusak karya.
“Enggak boleh pakai flash. Tapi kalau bawa kamera profesional boleh sebenarnya. Kami lebih concern ke cahaya, karena itu cukup ngaruh ke pemudaran warna koleksi lukisan,” kata Luthfia.
Oleh karena itu, bagi yang ingin syuting dengan peralatan dan lighting lengkap, bisa bersurat terlebih dahulu kepada pihak museum.
4. Berkreasi
Pada lantai 1, terdapat Ruang Berkreasi dan Edukasi. Luthfia menyampaikan, ruangan itu menyimpan lukisan komunitas, karya anak-anak, dan lukisan repro Basoeki sebagai media ajar.
Sesuai namanya, pengunjung bisa berkreasi gambar ataupun belajar di ruangan tersebut. Tempatnya nyaman, diisi beberapa bean bag dan meja untuk menggambar.
Ruang Berkreasi dan Edukasi, kata Luthfia, muncul saat kegiatan museum sedang berhenti selama restrukturisasi museum-museum di bawah Kemdikbudristek. Sejumlah museum akan dilebur menjadi satu naungan dengan nama MCB (museum dan cagar budaya).
“Maka kita enggak ada kegiatan, off dulu. Akhirnya biar tetap bisa mengakomodir pengunjung, kita buat ruang kreasi,” ujarnya.
Perlengkapan yang tersedia setiap saat seperti kertas kosong dan alat tulis, bebas digunakan oleh pengunjung.
Akhirnya, kata dia, ruangan ini juga menarik semakin banyak pengunjung anak-anak yang tertarik untuk datang dan sekedar duduk santai menggambar di sana.
5. Ikut kegiatan
Tidak hanya berkunjung biasa, pengunjung juga bisa mengikuti beberapa kegiatan di museum. Mulai dari workshop, seminar, diskusi, lomba lukis, hingga pameran.
“Kami punya program dari mulai lomba melukis pasti tiap tahun ada, tingkat SD, SMP, dan SMA,” ujar Luthfia.
Selain itu, ada juga agenda lomba lukis usia 17-30 tahun yang diadakan setiap tiga tahun sekali.
Adapun pameran besar dalam rangka hari ulang tahun museum biasanya diadakan jelang akhir tahun, November, dengan rangkaian acara dan kegiatan menarik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.