redaksiharian.com – Korban tewas yang terkait sekte kelaparan di Kenya naik menjadi 303 orang, setelah 19 mayat baru ditemukan pada Selasa (13/6/2023).

Para korban dijanjikan dapat bertemu Tuhan jika mempraktekkan kelaparan hingga mati.

Polisi percaya sebagian besar mayat yang ditemukan di hutan dekat kota Malindi ini pengikut Paul Nthenge Mackenzie , sopir taksi yang menjadi pengkhotbah dan telah ditahan polisi sejak 14 April 2023.

Dia akan menghadapi dakwaan terorisme dalam kasus yang mengguncang negara Afrika timur itu.

“Korban tewas kini meningkat menjadi 303 setelah 19 jenazah digali,” kata Komisaris Regional Pantai, Rhoda Onyancha, dikutip dari kantor berita AFP.

Paul Nthenge Mackenzie (50) yang merupakan pendiri Gereja Good News International enyerahkan diri pada 14 April 2023 setelah polisi yang bertindak berdasarkan informasi memasuki hutan Shakahola.

Meski kelaparan tampaknya menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban–termasuk anak-anak–memiliki tanda-tanda dicekik, dipukuli atau disiksa, menurut kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.

Pertanyaan pun mengemuka tentang bagaimana Mackenzie, ayah tujuh anak, dapat menghindari penegakan hukum meskipun memiliki riwayat ekstremisme dan kasus hukum sebelumnya.

Kisah sekte kelaparan ini mengejutkan warga Kenya dan membuat Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan.

Gugus tugas juga dibentuk guna meninjau peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan.

Pendeta lain yang dituduh terkait Mackenzie dan mayat-mayat di hutan dibebaskan dengan jaminan di sidang pengadilan.

Ezekiel Odero, seorang televangelist terkenal dan kaya, sedang diselidiki atas tuduhan pembunuhan, membantu bunuh diri, penculikan, radikalisasi, kejahatan terhadap kemanusiaan, kekejaman terhadap anak, penipuan dan pencucian uang.