redaksiharian.com – Sebanyak 3.067 atlet akan bersaing untuk menjadi yang terbaik pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Utara 2022 yang akan berlangsung di Kota Medan pada 29 Oktober – 5 November 2022.
“Atletnya 3.067 dengan rincian 2.107 atlet putra dan 960 atlet putri. Mereka semua akan bersaing di 17 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porprov Sumut mendatang,” kata Ketua PB Porprov Sumut 2022, Sakiruddin di Medan, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 6.000 ID Card sebagai tanda pengenal sesuai peran masing-masing, baik untuk atlet, pelatih maupun ofisial kontingen masing-masing daerah.
“Jumlah permintaan tanda pengenal terus meningkat dan kita memang telah mengantisipasinya. Termasuk untuk semua tenaga dan relawan yang direkrut Panpel 17 vabor yang dipertandingkan,” jelas mantan pemain Persiraja dan PSMS Medan itu.
Menurut Sakir, para atlet dan ofisial yang terlibat pada Porprov Sumut 2022 berasal dari 32 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Kota Medan sebagai juara umum Porprov Sumut 2019, mengirimkan kontingen terbanyak dengan 239 atlet dan 58 ofisial.
“Kontingen terkecil Nias Barat dengan 6 atlet putra dan 2 ofisial. Sedangkan Nias Selatan tidak ikut serta, karena pengurus KONI-nya saat ini belum terbentuk,” ujarnya lagi.
Ia menambahkan, persiapan terus berjalan di masing-masing bidang, termasuk verifikasi anggaran yang diajukan Panpel 17 cabang olahraga supaya sesuai dengan sistem keuangan negara.
Adapun 17 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porprov 2022 adalah
Atletik, angkat berat, biliar, binaraga, bola voli, bulu tangkis, muaythai, drumband, karate, pencak silat, tarung derajat, sepak bola, taekwondo, petanque, tenis meja, tinju dan wushu.
Sementara Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis kembali mengingatkan bahwa tujuan utama dari Porprov Sumut 2022 adalah sukses Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 saat Sumut menjadi tuan rumah bersama Aceh.
“Makanya kita mengharapkan penyelenggaraan Porprov Sumut 2022 ini bisa menjadi miniatur PON 2024. Jangan sampai ada kabupaten/kota yang bermasalah hingga merugikan Sumatera Utara nantinya,” katanya.