2 menit

Ada dua proyek jembatan di Indonesia yang hingga saat ini tidak masuk ke dalam daftar proyek infrastruktur yang akan dibangun. Menuai pro kontra, berikut ini proyek jembatan kontroversial di Indonesia!

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Melansir dari indonesiabaik.id, jumlah pulau di Indonesia tercatat ada 17.000.

Dengan kondisi geografisnya yang demikian, jembatan sering dijadikan sebagai salah satu pilihan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian.

Contohnya seperti Jembatan Suramadu yang tujuan pembangunannya dijelaskan dalam Keppres Nomor 79 Tahun 2003.

Di samping itu, ternyata ada beberapa proyek jembatan yang dinilai kontroversial, sehingga tidak direalisasikan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini proyek jembatan kontroversial di Indonesia!

Proyek Jembatan Kontroversial di Indonesia

1. Jembatan Selat Sunda

jembatan selat sunda

sumber: hendriyono.com

Melansir dari detik.com, rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) pernah disampaikan oleh Ratu Atut Chosiyah saat ia menjabat sebagai Gubernur Banten.

Hasil prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda sudah ia serahkan pada tahun 13 Agustus 2009 silam di Hotel Borobudur, Jakarta.

Berdasarkan hasil prastudi tersebut, proyek JSS rencananya dibangun tahun 2009-2010 dengan dana sampai Rp100 triliun.

Namun, pada peralihan tongkat kepemimpinan dari SBY ke Jokowi, rencana proyek tersebut tidak dilanjutkan.

Andrinof Chaniago yang pada masa itu menjabat sebagai Perencanaan Pembangunan Nasional memberikan penjelasan.

“Sampai sekarang tak pernah ada pernyataan dari Bapak Presiden akan memajukan itu (JSS) ke dalam proyek infrastruktur,” kata Andrinof pada 31 Oktober 2014 lalu.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi pada masa itu belum tertarik untuk merealisasikan proyek jembatan tersebut.

2. Jembatan Selat Bali

selat bali

tribunnews.com

Jembatan Selat Bali juga menjadi salah satu proyek jembatan kontroversial di Indonesia.

Tidak seperti Pulau Madura-Pulau Jawa, Pulau Bali-Pulau Jawa hingga saat ini belum dihubungkan dengan jembatan.

Alhasil sarana transportasi menuju Pulau Bali hanya bisa melalui jalur laut dan udara saja.

Proyek Jembatan Selat Bali digagas pertama kali oleh Prof. Dr. (HC) Ir. Sedyatmo, guru besar ITB, pada tahun 1960 yang menjadi bagian dari proyek Tri Nusa Bimasakti.

Ada beberapa alasan kenapa proyek tersebut tidak direalisasikan hingga saat ini, salah satunya karena adanya penolakan dari masyarakat Bali.

Dikutip dari tempo, Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) menyatakan penolakan karena proyek tersebut bertentangan dengan masyarakat setempat.

***

 Semoga bermanfaat, Property People.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Reja Residence!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.