redaksiharian.com – Ukraina mengklaim berhasil merebut kendali penuh atas pusat logistik pasukan Rusia yang ada di wilayah Lyman. Direbutnya kembali kendali atas Lyman ini membuka jalan untuk lebih lanjut memutus jalur pasokan Moskow bagi pasukannya di medan pertempuran.

Seperti dilansir Reuters, Senin (3/10/2022), didapatnya kendali atas Lyman ini disebut Ukraina pencapaian paling signifikan dalam pertempuran selama beberapa pekan terakhir.

Klaim direbutnya kendali atas Lyman itu diungkapkan setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina — Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson — pada Jumat (30/9) waktu setempat.

Lyman merupakan bagian dari Donetsk, yang dicaplok Rusia. Kiev dan negara-negara Barat mengecam aneksasi empat wilayah Ukraina itu sebagai ‘lelucon’.

Presiden Volodymyr Zelensky dalam pernyataan pada Minggu (2/10) waktu setempat, menyatakan kesuksesan tentara Ukraina tidak hanya terbatas pada Lyman. Pasukan Ukraina, sebut Zelensky, juga berhasil membebaskan area permukiman Arkhanhelske dan Myrolyubivka di wilayah Kherson, yang juga dicaplok Rusia.

Juru bicara Kelompok Pasukan Timur Ukraina, Serhiy Cherevatyi, seperti dikutip kantor berita Interfax Ukraina, menyatakan bahwa pasukan Ukraina berhasil merebut kembali Torske, sebuah desa kecil di wilayah Donetsk, yang berjarak 15 kilometer sebelah timur Lyman.

Klaim-klaim Ukraina itu tidak bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters.

Belum ada tanggapan resmi dari Rusia terkait klaim Ukraina itu.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada Sabtu (1/10) waktu setempat bahwa tentaranya ditarik keluar dari area Lyman ‘terkait dengan adanya ancaman pengepungan’.

Dalam pernyataan soal perkembangan operasi di Ukraina pada Minggu (2/10) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Rusia itu tidak menyebut Lyman. Hanya disebutkan bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan tujuh depot artileri dan rudal di wilayah Kharkiv, Zaporizhzhia, Mykolaiv dan Donetsk.

Pasukan Rusia menguasai Lyman dalam pertempuran dengan Ukraina pada Mei lalu dan menggunakan area itu sebagai pusat logistik juga transportasi untuk operasi di wilayah Donetsk bagian utara.