redaksiharian.comTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Budaya literasi dan minat baca anak-anak Indonesia harus terus ditingkatkan.

Survei Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 merilis, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Program Taman Baca Jendela Dunia ERHA Clinic diharapkan membantu program pemerintah dalam peningkatan budaya literasi dan minat baca di Indonesia.

Pada yang ke-23 HUT ERHA, ERHA meluncurkan Tiga Taman Baca Jendela Dunia di Kelurahan Sekayu, Semarang (28/9/22).

Data statistic UNESCO pada tahun 2012 presentasi minat baca Indonesia sebanyak 0,001 persen. Hal ini berarti dari 1.000 penduduk hanya satu orang saja yang memiliki minat baca .

“Didalam Taman Baca ini bukan hanya buku saja yang kita berikan, tetapi kita juga buat program-program yang berkaitan dengan peningkatkan budaya literasi dan minat baca anak. Tahun ini kita coba membangun tiga Taman Baca terlebih dahulu, dan akan kita tingkatkan di tahun depan sebanyak lima sampai enam Taman Baca Jendela Dunia,” ungkap Chief Corporate Affairs Arya Noble, Andreas Bayu Aji dalam keterangannya, Sabtu (1/10/2022).

Diyakini setiap anak-anak Indonesia mempunyai minat baca yang tingggi, tapi mungkin belum tereksplorasi dengan baik.

“Kami berharap dengan adanya Taman Baca Jendela Dunia di daerah kami dapat membangun kembali semangat membaca anak-anak. Selama ini di daerah kami hanya ada Rumah Pintar untuk berkumpulnya anak-anak, tapi dengan adanya tiga Taman Baca Jendela Dunia yang tersebar di daerah kami, diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran anak-anak dan meningkatkan prestasinya,“ tutur Dwi Ratna Nugraini, Lurah Sekayu, Kota Semarang.

Pemkab Batang Kembali Gelar Pekan Raya Batang, Diharapkan Mampu Tingkatkan Minat Baca Masyarakat