redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – SoftBank Investment Advisers berencana menyalurkan utang untuk startup teknologi tahap lanjutan. Sebelumnya, anak usaha SoftBank tersebut adalah pengelola dana investasi startup kelas kakap, Vision Fund.

Dana kredit, menurut Reuters, memberikan startup teknologi yang sudah tumbuh besar opsi pendanaan selain penjualan saham. Bentuk pemberian dana bisa berupa utang atau pendanaan yang distrukturisasi menyerupai utang.

Opsi sumber dana baru ini menjadi menarik bagi startup ketika laju pengucuran pendanaan startup sedang lambat dan rendahnya prospek listing di bursa saham.

SoftBank menolak permintaan konfirmasi dari Reuters.

Dalam beberapa pekan terakhir, perusahaan private equity dan investasi mengisi kekosongan aktivitas pendanaan startup teknologi, yang biasanya didominasi modal ventura. Paket pendanaan yang dikucurkan biasanya berupa utang.

Keputusan SoftBank untuk masuk ke bisnis ini memberikan mereka kesempatan untuk memenuhi permintaan utang korporasi yang tumbuh pesat. Selain itu, SoftBank juga bisa menjadi penyandang dana bagi perusahaan yang tinggal selangkah menuju IPO agar mereka bisa bertahan sambil menanti “situasi bursa saham yang lebih ramah” untuk listing baru.

Awal bulan ini, SoftBank melaporkan penurunan kerugian berkat penjualan saham milik perusahaan di Alibaba Group. Penjualan saham Alibaba meringankan beban kerugian besar dari unit investasi Vision Fund.

Kerugian belum terealisasi Vision Fund makin membengkak akibat anjloknya harga saham perusahaan teknologi yang sudah masuk bursa seperti WeWork dan Didi. Potensi sumber dana lain bagi SoftBank adalah rencana lising Arm Ltd, produsen chip, di pasar saham Amerika Serikat.

SoftBank adalah salah satu investor Tokopedia, yang saat ini telah merger dengan Gojek, untuk membentuk GoTo.