Mochamad Iriawan, ketua umum PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 1 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, setelah terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan. Liga 1 dihentikan agar investigasi atas tragedi yang terjadi bisa diusut sampai tuntas.

Dilansir dari situs resmi PSSI, Mochammad Irawan bersama dengan Komdis PSSI tiba di Malang pada Minggu (2/10) guna melakukan investigasi atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Pada Sabtu (1/10) terjadi tragedi yang merenggut banyak korban jiwa antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada pertandingan Liga 1, tercatat hingga saat ini 182 korban jiwa meninggal dunia.

Kronologi sementara, tragedi tersebut terjadi karena supporter Arema FC yang masuk ke lapangan setelah laga berlangsung dan menimbulkan kericuhan dengan pihak keamanan. Hingga berujung dilepaskannya gas air mata yang membuat kepanikan para supporter.

Diketahui, banyak orang berdesak-desakan untuk berebut jalan keluar, sehingga banyak diantara mereka mengalami patah tulang karena terinjak-injak.

“PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim kami sudah bekerja mulai hari ini,” kata Iriawan.

PSSI sendiri mendukung pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan kasus ini. Apalagi kejadian ini mencoreng wajah sepakbola Indonesia.

“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan sementara hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu, tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” tambah pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Sebelumnya, Liga 1 dihentikan selama satu pekan, namun saat ini penghentian tersebut juga dilanjutkan hingga Liga ke 2.

Sementara itu, Menpora, Zainudin Amali meminta PSSI untuk melakukan evaluasi agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari seratus orang tidak terulang kembali.

Sementara itu, sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo, PSSI diminta untuk melakukan evaluasi secara total terkait sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman saat melihat jalannya pertandingan,” tambah Amali dalam jumpa pers di Stadion Kanjuruhan.