redaksiharian.com – Otoritas Keamanan Australia dikabarkan telah menangkap mantan tentara karena diduga membunuh seorang warga sipil asal Afghanistan saat ditugaskan ke negara itu.

Menurut Kepolisian Federal Australia, melalui sebuah pernyataan pada Senin, 20 Maret 2023, pria berusia 41 tahun itu akan dijatuhi hukuman dakwaan pembunuhan kejahatan perang dengan ancaman penjara seumur hidup.

Investigasi yang dilakukan selama empat tahun pada 2020 disebutkan bahwa pasukan khusus militer Australia diduga telah membunuh sedikitnya 39 tahanan dan warga sipil di Afghanistan yang tidak bersenjata.

Selain itu, penyelidikan ini juga mengungkap fakta lain yakni sejumlah komandan perang senior dilaporkan memaksa pasukannya untuk membunuh tahanan yang tidak berdaya. Hal ini mereka lakukan sebagai persiapan menghadapi pertempuran demi pertempuran berdarah.

Atas peristiwa tersebut, 19 anggota dan mantan anggota militer Australia dirujuk ke tim penyidik ahli, yang bakal menentukan nasib mereka apakah ada bukti yang kuat serta cukup untuk melakukan penuntutan hukum lebih lanjut.

Australia merupakan bagian dari pasukan khusus internasional di bawah kendali NATO yang sejatinya untuk melatih pasukan tentara Afghanistan untuk bertempur.

Selain untuk melatih pasukan Afghanistan di medan perang, tentara Australia tersebut juga ditugaskan untuk memerangi Taliban selama kurang lebih dua dekade usai pasukan Barat menggulingkan kelompok bersenjata itu dari tampuk kekuasaannya pada 2001 silam.

Sebelumnya, pada 2020 pejabat tinggi pasukan Australia, Jenderal Angus Campbell mengakui bahwa ada pasukannya yang telah melakukan kejahatan perang ilegal di Afghanistan .

Dalam pengakuannya itu, ia mengatakan bahwa ada bukti konkret saat pasukannya telah secara ilegal membunuh sedikitnya 39 warga sipil Afghanistan dan sejumlah orang yang tidak boleh diserang selama terjadinya peperangan di negara itu.

Selain itu, Jenderal Angkatan Pertahanan Australia juga telah menginvestigasi secara serius dugaan kejahatan perang yang dilakukan tentara Australia di Afghanistan pada medio 2005 hingga 2016.

Sebagai catatan, lebih dari 39.000 ribu tentara Australia pernah bertugas di Afghanistan dan 41 jiwa di antaranya gugur.***