redaksiharian.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)Sandiaga Uno mengatakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) 2022 akan membahas tiga isu utama yang menjadi fokus pembahasan.

Pertama adalah transformasi program parekrafyang selaras dengan hasil agenda Presidensi G20 tahun 2022 guna memperkuat pilar kesehatan, transformasi digital, dan pembangunan berkelanjutan (green energy).

“Serta, posisi strategis Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN 2023 untuk mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang usaha, dan kesempatan kerja,” kata Menparekraf dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa.

Selain itu Rakornas Parekraf 2022 juga akan membahas upaya-upaya percepatan program strategis untuk capaian tahun 2023, antara lain IP (Intellectual Property) Based Financing, desa wisata, desa/kota/kabupaten kreatif, pengembangan produk ekraf unggulan, UMKMparekraf, Bangga Berwisata di Indonesia, serta pembangunan dan pengembangan lima Destinasi Super Prioritas.

“Adapun isu yang terakhir adalah mendorong pergerakan wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara yang aman, nyaman, dan tangguh dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan pengelolaan krisis kepariwisataan dan kebencanaan,” ucap Sandiaga.

Hal itu diharapkan dapat didukung oleh berbagai pihak dan para pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, industri, komunitas, dan media untuk mendorong transformasi pengembangan sektor parekraf, terutama dampaknya terhadap kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.

Rakornas Parekraf 2022 akan berlangsung pada 15-16 Desember 2022 secara hibriddiJakarta, dengan tema “Transformasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Ketua Pelaksana Rakornas Parekraf Tahun 2022 Frans Teguh mengatakan kegiatan itu akan dibuka dengan paparan dari sejumlah K/L terhadap pengembangan sektor parekraf. Mulai dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Perekonomian, Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), serta Kementerian Keuangan.

Selain itu juga ada sharing insight dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization) WTTC (World Travel and Tourism Council), WIPO (World Intellectual Property Organization), Direktur Eksektutif Bank Dunia, serta dari perwakilan dari Selandia Baru dan Pasifik.

“Nantinya, juga akan ada launching beberapa prakarsa, dan penandatanganan MoU antara Kemenparekrafdengan sejumlah pihak dalam mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air,” ujarnya.