redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – Banyak investor pemula mengeluh etika mengalami kerugian saat berinvestasi di pasar saham. Rata-rata keluhannya adalah rugi dalam sekejap karena mengikuti arahan pihak lain yang menjanjikan pasti untung jika mengikuti rekomendasinya.

Padahal pasar saham bukanlah pasar yang akan selalu untung. Ada risiko dibalik pasar saham yang memang kinerjanya “paten” untuk mengalahkan inflasi. Mungkin karena tertutup oleh iming-iming keuntungan tersebut sehingga bagian risikonya tidak terlihat.

Investasi saham memang memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga ada risikonya. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan investor saat melakukan investasi saham:

1. Risiko pasar

Pergerakan harga saham dipengaruhi oleh kondisi pasar secara umum. Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, perubahan suku bunga, dan sentimen investor dapat mempengaruhi nilai investasi saham Anda. Pasar saham bisa sangat fluktuatif, dan harga saham dapat berubah dengan cepat.

2. Risiko perusahaan:

Saham sebuah perusahaan bisa terkena risiko yang berkaitan dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Misalnya, masalah keuangan, perubahan manajemen, persaingan yang ketat, atau penurunan permintaan atas produk atau layanan perusahaan tersebut. Jika perusahaan menghadapi masalah serius, nilai saham bisa turun secara signifikan.

3. Risiko likuiditas:

Likuiditas merujuk pada kemampuan Anda untuk menjual saham dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Saham yang likuid cenderung mudah dijual, sementara saham yang tidak likuid bisa mengalami kesulitan saat ingin dijual. Jika Anda memiliki saham pada perusahaan yang kurang likuid, mungkin sulit untuk menemukan pembeli yang ingin membeli saham Anda dengan harga yang diinginkan.

4. Risiko mata uang:

Jika Anda berinvestasi di saham perusahaan yang beroperasi di negara lain, Anda juga terkena risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi keuntungan atau kerugian yang Anda peroleh dari investasi saham.

5. Risiko sistemik:

Risiko ini terkait dengan risiko yang terjadi di seluruh sistem keuangan. Contohnya adalah krisis keuangan global atau peristiwa besar yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Risiko sistemik dapat memiliki dampak yang luas dan dapat mempengaruhi semua jenis investasi, termasuk saham.

Penting untuk diingat bahwa investasi saham memiliki sifat yang bervariasi tergantung pada jenis saham yang dipilih dan tingkat risiko yang Anda bersedia ambil. Penting juga untuk melakukan riset menyeluruh, memahami profil risiko Anda, dan diversifikasi portofolio investasi Anda dengan berinvestasi dalam berbagai saham dari berbagai sektor.

Jika Anda tidak yakin atau merasa kurang berpengalaman, berkonsultasilah dengan seorang ahli keuangan atau advisor investasi sebelum melakukan keputusan investasi yang besar. Sehingga risiko dan keuntungan lebih terukur.

CNBC INDONESIA RESEARCH