redaksiharian.com – Hillary Clinton , mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) dan mantan Ibu Negara AS, dilaporkan akan mencalonkan diri dalam pilpres tahun 2024 mendatang. Hillary disebut akan maju dengan mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joe Biden , terutama ‘perbatasan terbuka’.

Seperti dilansir New York Post, Senin (3/10/2022), informasi itu diungkapkan oleh konsultan politik veteran Dick Morris, yang juga mantan penasihat Bill Clinton — mantan Presiden AS yang juga suami Hillary — dalam wawancara dengan acara radio WABC 770 AM yang disiarkan pada Minggu (2/10) waktu setempat.

Diungkapkan Morris bahwa Hillary mempersiapkan diri untuk maju sebagai pilihan ‘moderat’ untuk Partai Demokrat dalam dua tahun ini, yang nantinya akan menjadi kesempatan ketiganya maju capres AS.

“Saya melihat semakin banyak tanda bahwa Hillary akan mencalonkan diri,” tutur Morris kepada pembaca acara radio WABC 770 AM, John Catsimatidis, sembari menekankan Hillary berkomentar bahwa warga AS ‘tidak percaya pada perbatasan terbuka’.

“Ini semua adalah sinyal bahwa dia akan menjadi calon presiden yang moderat. Dia akan mengatakan setelah pemilu, ‘Lihat, aliran kiri telah merugikan kita di DPR dan Senat. Jika kita tetap dengan capres sayap kiri tahun 2024, kita akan kehilangan Gedung Putih. Saya satu-satunya yang akan menyerang ke tengah dan memberi kita kesempatan untuk menang’,” sebut Morris menggambarkan apa yang mungkin dikatakan Hillary.

Lebih lanjut, Morris mengatakan dirinya mengetahui strategi yang digunakan Hillary nantinya ‘karena itu strategi yang saya rancang untuk Bill Clinton tahun 1992’ ketika dia memenangkan pencalonan Partai Demokrat.

“Hillary baru saja membersihkan debu pada buku pedoman Bill yang saya tulis untuk Bill dan menerapkannya sendiri tahun ini,” sebut Morris.

Belum ada tanggapan resmi dari Hillary soal pernyataan Morris tersebut.

Pada awal September lalu, dalam wawancara dengan penyiar CBS Evening News, Norah O’Donnell, Hillary sempat ditanya soal rumor dirinya akan kembali maju capres tahun 2024 mendatang.

Hillary diketahui mencalonkan diri dalam pilpres 2008, namun kalah dari mantan Presiden Barack Obama dalam tahap pencalonan Partai Demokrat. Dia kembali maju capres tahun 2016 lalu dan kalah mengejutkan dari mantan Presiden Donald Trump.

“Tidak — tidak,” jawab Hillary tanpa keraguan saat ditanya apakah akan kembali maju capres oleh O’Donnell pada saat itu.

“Tapi saya akan melakukan semuanya yang saya bisa untuk memastikan bahwa kita memiliki seorang presiden yang menghormati demokrasi dan penegakan hukum dan menjunjung tinggi institusi kita,” imbuhnya, secara tegas menyindir Trump.

Saat ditanya lagi oleh O’Donnell bagaimana itu bisa dilakukan jika Trump juga maju capres tahun 2024, Hillary menjawab dengan tegas: “Dia harus dikalahkan dengan telak.”