redaksiharian.com – Pendiri dan CEO SoftBank Group Masayoshi Son dikabarkan bahwa ia berencana melakukan pendekatan dan bertemu dengan Samsung Electronics untuk membahas potensi “aliansi strategis” antara raksasa teknologi Korea Selatan.

Son akan melakukan kunjungan pertamanya ke Seoul dalam tiga tahun terakhir. “Saya ingin berbicara dengan Samsung tentang aliansi strategis dengan Arm,” kata Son dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat (23/9/2022).

Kabar ini menyusul pernyataan dari Wakil Ketua Samsung Jay Y. Lee, yang dikutip oleh newswire News1 bahwa Son kemungkinan akan membuat ‘proposal’ pada kunjungan yang direncanakan bulan depan. Samsung menolak mengomentari laporan tersebut.

SoftBank mengakuisisi Arm, yang teknologinya mendukung iPhone Apple dan hampir semua smartphone lainnya, pada 2016 seharga US$32 miliar.

Kunjungan tersebut dilakukan di tengah spekulasi mengenai potensi pembentukan konsorsium industri untuk berinvestasi di Arm dan memastikan netralitasnya.

“Perlu ada seseorang yang menengahi untuk menyatukan berbagai perusahaan menjadi konsorsium, dan Son mungkin mencoba memainkan peran seperti itu,” kata Seorang analis di BNK Investment & Securities Lee Min-hee.

“Proposal yang potensial bisa jadi perusahaan yang tertarik memiliki bagian dari Arm dapat masuk dalam penempatan pra-IPO dengan harga lebih rendah menjelang IPO tahun depan,” tambahnya.

Monetisasi Arm telah menjadi perhatian utama para eksekutif di konglomerat teknologi SoftBank, yang telah membukukan kerugian besar di lengan investasi Vision Fund dan menjual sahamnya di Alibaba Group Holding untuk mengumpulkan uang.

Upaya untuk mendaftarkan perancang chip, datang di tengah penurunan drastis dalam pembuatan kesepakatan dengan pasar yang bergejolak karena kenaikan suku bunga dan invasi Rusia ke Ukraina. Philadelphia SE Semiconductor Index turun sekitar sepertiga untuk tahun ini hingga saat ini.

Aliansi dengan Arm dapat menjadi strategi yang cocok untuk Samsung karena pemimpin pasar dalam chip memori berinvestasi besar-besaran untuk mencoba mengejar ketinggalan dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (2330.TW) dalam chip logika.

Konglomerat Korea Selatan ini masih terlihat terhambat oleh keterbatasan teknis dalam teknologi asli untuk chip non-memori seperti arsitektur prosesor aplikasi, yang menjadi spesialisasi Arm.

Softbank tak sendiri, karena kabarnya Intel Corp juga tertarik menjalin kerjasama dengan Arm.Chief Executive Intel Pat Gelsinger pada Februari menyatakan minatnya untuk bergabung dengan konsorsium untuk membeli perancang chip.

Saingan Samsung SK Hynix juga telah menyatakan minatnya pada Arm, menurut kantor berita Yonhap. Itu mengutip Wakil Ketua Park Jung-ho yang mengatakan pada bulan Maret bahwa pembuat chip sedang mempertimbangkan untuk membentuk konsorsium untuk membeli Arm. Perusahaan mengatakan pada saat itu bahwa komentar itu tidak merujuk pada rencana tertentu.