redaksiharian.com – Seorang pria di Turki yang sedang mencari ayam peliharaannya secara tidak sengaja menemukan sebuah kota kuno yang dulunya merupakan rumah bagi 20.000 orang.

Awalnya dia menyadari bahwa sejumlah ayamnya hilang. Alih-alih menemukan peliharaannya, dia malah menemukan kota kuno Elengubu yang sebelumnya hilang.

Ayam-ayam itu rupanya masuk melalui sebuah lubang di dinding di bagian bawah rumah pria yang tidak disebutkan namanya itu.

Jadi, dia mulai membongkar tembok tersebut, dan menemukan sebuah terowongan di sisi lain, yang membawanya ke penemuan bersejarah yang luar biasa.

Melansir Ladbible pada 15 Juni 2023, peristiwa ini terjadi pada 1963. Meskipun tidak diketahui persis tentang apa terjadi pada ayam-ayamnya, tetapi terkuak fakta baru soal keberadaan Kota Elengubu.

Saat ini, kota tersebut bernama Derinkuyu dan berada sekitar 280 meter di bawah tanah di Cappadocia .

Kota ini diyakini sebagai kota bawah tanah terbesar yang pernah digali, dan diprediksi merupakan rumah bagi 20.000 orang di area tersebut. Ada area publik, rumah, sekolah, gereja, dan hampir semua yang Anda perlukan untuk sebuah kota bawah tanah.

Sejak Derinkuyu ditemukan, mereka juga telah menemukan 200 kota kecil di sekitar area tersebut, meskipun masih banyak yang harus digali. Sejauh ini, mereka baru menggali sekira 40 meter.

Kota ini tampaknya dibangun pada abad ke-15 sebelum Masehi hingga abad ke-7 sebelum Masehi, menurut para ahli di Made In Turkey.

“Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai pembangunan kota ini, ada pendapat umum bahwa kota metropolitan bawah tanah ini berfungsi untuk menyembunyikan para penghuninya dari musuh-musuh mereka,” kata para ahli tersebut.

“Tujuan ini sangat penting selama periode Bizantium ketika orang-orang Kristen melarikan diri dari para penganiaya Romawi,” ujar mereka.

“Ketika orang-orang Kristen sampai di Cappadocia dan menemukan kota ini, mereka memperluas dan memodifikasi bangunan yang sudah ada dengan menambahkan gereja, sekolah, kilang anggur, dan ruang-ruang lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Diperkirakan bahwa Derinkuyu dapat menopang hingga 20.000 penduduk dan hewan-hewan mereka sekaligus,” ucap mereka.

Penggunaan itu bisa saja berlanjut hingga awal 1920-an, hingga orang-orang di daerah itu terpaksa pindah ke Yunani.

Pada akhirnya, idenya adalah bahwa daerah tersebut akan dibuka untuk wisatawan.

Diharapkan pada masa mendatang, mereka akan menemukan hal-hal yang lebih menarik di bawah sana saat penggalian terus berlanjut. (Oktaviane Putri Vadilah)***