redaksiharian.com – Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelegent ( AI ) sudah dimulai bertahun-tahun lalu. Di kalangan publik, AI populer setelah Chat GPT yang diusung oleh OpenAI dirilis.

Kecanggihan AI sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Jika dianalisis lebih dalam, mungkin dalam beberapa tahun ke depan AI dapat menggantikan beberapa pekerjaan manusia.

Itulah yang mendasari perkataan Bill Gates mengenai persaingan industri di bidang teknologi sekarang ini yang akan merambah ranah AI .

Pada Senin, 22 Mei 2022, pendiri perusahaan Microsoft itu mengatakan bahwa persaingan di antara perusahaan teknologi telah masuk ke ranah AI .

“Kalian tidak akan pergi ke situs pencarian dan situs belanja lagi,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Bill Gates mengungkapkan hal tersebut pada acara AI Forwards 2023 di San Fransisco.

Pada acara yang dibawakan oleh Goldman (petinggi Sachs Group) dan SV Angel tersebut, Bill Gates mengatakan Microsoft akan bergabung dalam persaingan AI ini.

Menurutnya, akan sangat menyayangkan sekali jika Microsoft tidak ikut dalam persaingan tersebut.

Kendati demikian, menurutnya probabilitas Microsoft untuk bisa menduduki top player dalam perlombaan ini hanya berkisar di angka 50%. Pemenang keseluruhan persaingan ini adalah pihak yang mampu mengeluarkan personal agent.

“Siapa pun yang mengembangkan personal agent, itu adalah hal yang besar,” ucapnya.

Bagi pengusaha teknologi, AI akan mendatangkan keuntungan yang luar biasa. Pasalnya, hari ini pasar menginginkan hal yang serba cepat dan tanpa proses. AI Menawarkan hal demikian.

Namun, di balik hal yang menggiurkan ternyata ada ancaman juga bagi umat manusia. Kekhawatiran tersebut disepakati oleh ribuan peneliti di bidang teknologi. Termasuk Elon Musk, salah satu orang yang berkontribusi untuk pendirian OpenAI.

Pada Rabu, 22 Maret 2023, ribuan ilmuwan termasuk Musk menandatangani petisi yang isinya menghimbau orang-orang untuk menahan penggunaan AI .

“Laboratorium AI dan pakar independen harus menggunakan jeda ini untuk bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan seperangkat protokol keselamatan bersama untuk desain dan pengembangan AI tingkat lanjut yang diaudit secara ketat dan diawasi oleh pakar luar yang independen,” demikian isi dokumen tersebut.***