redaksiharian.com – PT Pertamina (Persero) dipastikan mengambil alih hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Blok Masela pada akhir Juni 2023. Namun, pembayarannya akan dilakukan separuh dahulu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, negosiasi antara Pertamina dan Shell sudah mencapai kesepakatan harga pelepasan hak partisipasi. Kendati begitu, ia enggan mengungkapkan besaran nilainya.
“Sudah ada angkanya. Angkanya masuk lah dalam targetnya yang akan ambil participating interest dan akan diselesaikan akhir bulan ini,” ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Saat ini, hak partisipasi Blok Masela dimiliki oleh Inpex Corporation dengan porsi saham sebesar 65 persen dan Shell sebesar 35 persen. Pada 2019, Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari Blok Masela.
Maka kini Pertamina akan mengambil alih kepemilikan hak partisipasi Shell dan masuk menjadi pengelola Blok Masela.
Arifin menjelaskan, Pertamina membayar separuh terlebih dahulu sebagai tanda jadi atas pembelian hak partisipasi Shell di Blok Masela.
“Kalau mau tahu nilainya (transaksi pembelian hak partisipasi), tunggu akhir bulan. Nah itu (pembayaran) separuhnya sebagai tanda jadi, tanda serius,” kata dia.
Ia menekankan, pemerintah memberikan tenggat waktu sampai akhir bulan ini untuk Shell menyepakati pembelian hak partisipasinya dengan Pertamina. Sebab proses negosiasi sudah berjalan terlalu lama.
Negosiasi yang terus molor itu menyebabkan negara rugi karena tertundanya pengerjaan proyek gas Blok Masela. Maka, jika proses ambil alih hak partisipasi Shell ini kembali mundur, Arifin memastikan bakal mengambil sikap tegas.
“Konsekuensinya kita punya proyek jadi mundur, produksi gasnya juga akan mundur. Kalau enggak ada kepastian, ya pemerintah akan ngambil posisi,” ucap dia.
Adapun pada pekan lalu, Arifin sempat mengungkapkan, harga pelepasan hak partisipasi Shell tersebut jauh lebih rendah dari angka yang sebelumnya disebut-sebut mencapai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,8 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dollar AS).
“(Shell) diakuisisi. (Tetap) 35 persen dan angkanya enggak segitu (1 miliar dollar AS),” ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Pemerintah pun akan melakukan evaluasi terhadap rencana pengembangan atau plant of development (POD) Blok Masela.
Lantaran, dalam pengembangan proyek gas Blok Masela akan memasukan kegiatan penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilisation dan storage (CCUS).