redaksiharian.com – Nama Bjorka ramai diperbincangkan karena menghebohkan dunia internet dan membuat pemerintah Indonesia mulai ketar-ketir. Bjorka adalah hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Bahkan, Bjorka juga mengklaim telah mengakses dokumen rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, akun anonim itu juga telah membobol data-data pribadi warga negara Indonesia dan mengunggahnya pada forum hacker. Bjorka juga sempat saling berbalas komentar pedas dengan admin akun Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Adanya kasus kebocoran data ini menciptakan reaksi publik untuk semakin paham perihal pentingnya menjaga data-data pribadi.

Kasus kebocoran data turut dimeriahkan di jagat internet. Di mana beredar foto-foto hasil fotokopi data Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dijadikan bungkus nasi dan makan kecil.

Hal ini seperti tamparan sebab KK yang notabene data paling bersifat pribadi pun mampu dimanfaatkan sebagai pembungkus nasi.

Tak hanya satu bungkus, bahkan kertas-kertas yang mirip dengan data KK itu tampak terlihat jelas di seluruh pembungkus nasi pada wadah keranjang, lengkap dengan nomor NIK dan bubuhan tanda tangan pejabat yang berwenang.

Temuan itu, menurut warganet. dapat menciutkan nyali peretas sekelas Bjorka. Sebab cukup menunjukan ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap perlindungan data pribadi. “Bjorka pun minder liat ini,” ujar warganet. “Beli nasi, gratis data,” sambung warganet yang lainnya.

Sebelumnya pada Sabtu (10/9) lalu, Bjorka kembali berulah. Dia membagikan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate di grup Telegramnya. “Happy birthday johnny johny yes papa,” tulisnya, dalam akun Telegram Bjorkanism, dikutip Minggu (11/9/2022).

Mengutip Detik.com, Bjorka mengaku telah menjual sebanyak 105 juta data milik warga negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia juga mengklaim telah mempunyai 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia, yang terdiri atas NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.