redaksiharian.com – Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Tanda-tanda perdamaian juga belum terlihat.

Dikutip dari sejumlah sumber, terdapat beberapa update terbaru perang antar sesama mantan Uni Soviet itu. Berikut dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (2/11/2022).

Mengutip CNBC International, setidaknya sekitar 10.000 hingga 13.000 tentara Ukraina meninggal dalam perang dengan Rusia. Hal ini diutarakan staf presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.

Ini merupakan perkiraan terbaru yang diberikan. Sebelumnya akhir Agustus Ukraina sempat menyebut 9.000 tentara tewas.

Pasukan Rusia dilaporkan melancarkan serangan rudal ke fasilitas infrastruktur di tenggara kota Zaporizhzhia. Ini adalah kota di mana pembangkit nuklir terbesar Eropa berada.

Secara terpisah, hampir 40 peluru dikatakan telah ditembakkan di wilayah Dnipro timur Ukraina dalam semalam. Dalam laporan Sky News Australia, disebut pula bagaimana citra satelit Maxar memotret lusinan bomber Rusia di percataban Ukraina

Sementara itu, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan penyelesaian konflik dengan Ukraina. Itu terjadi tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia akan siap bertemu Putin jika dia mencari cara untuk mengakhiri perang.

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan kedutaan dan konsulat Ukraina di beberapa negara menerima “paket berdarah”. Ada bagian tubuh hewan dalam paket yang dikirimkan, seperti mata yang direndim dalam cairan has.

Ukraina menyebutnya sebagai bagian dari kampanye teror. Ini juga diyakini intimidasi yang terencana dengan baik.

Paket didapati kedutaan besar di Hongaria, Belanda, Polandia, Kroasia, Italia dan Austria. Ada pula di konsulat jenderal di Naples, Italia, lalu Krakow, Polandia dan Brno, Republik Ceko.

“Karena tidak dapat menghentikan Ukraina di bidang diplomatik, mereka mencoba mengintimidasi kami,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

“Namun, saya dapat langsung mengatakan bahwa upaya ini tidak berguna. Kami akan terus bekerja secara efektif untuk kemenangan Ukraina,” tegasnya.

Sementara itu, Uni Eropa (UE) didukung PBB, akan membentuk pengadilan untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Ukraina. Ini akan berujung pada penggunaan aset Rusia yang telah dibekukan sebelumnya untuk membangun Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mendorong Putin untuk menemukan solusi diplomatik perang di Ukraina sesegera mungkin. Diketahui Scholz melakukan percakapan telepon selama satu jam dengan pemimpin Rusia itu.

Melalui juru bicara pemerintah Jerman dalam sebuah pernyataan, Scholz mengutuk serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil di Ukraina. Ia menegaskan kembali tekad Berlin untuk mendukung Kyiv dalam memastikan kemampuan pertahanannya melawan Moskow.

Juru bicaranya juga menyatakan bagaimana para pemimpin politik membahas situasi pangan global yang “sangat tegang”. Keduanya setuju untuk tetap berhubungan.

Kremlin sendiri mengatakan diskusi diadakan atas inisiatif Jerman. Putin, tegas rilis pemerintah, sekali lagi menjelaskan secara rinci pendekatan Rusia terhadap apa yang digambarkannya sebagai “operasi militer khusus”.

Putin dikatakan telah menarik perhatian ke garis destruktif negara-negara Barat, termasuk Jerman. Di mana mereka menompang Kyiv dengan senjata termasuk melatih militer Ukraina.

“Putin telah mendesak pemerintah Jerman untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya terhadap perang Ukraina,” tulis pemerintah.

Sebanyak lebih dari 80.000 generator telah dikirimkan ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Ini dikatakan anggota parlemen Ukraina Yaroslav Zheleznyak di Telegram, menyusul serangan Rusia terbaru yang mengancam warga dalam kedinginan.

“82.124 pembangkit listrik dan 3.075 transformator daya diimpor ke Ukraina dari 9 November hingga 30 November,” katanya dikutip CNN International dari Telegram.

“Juga, 266.596 bank daya dan akumulator diimpor selama periode yang sama,” tegasnya.